Hampir sebagian besar
isi blog ini curhat-an-nya aku. Kalo aku bilang, curhat-an-nya aku kayak cerita
berseri yang ada edisi atau episode selanjutnya. Udah kayak Drama Korea kan? Aku
emang suka banget sama Drama Korea, tapi isi curhat-an-nya aku bukan rekayasa
yang aku ambil dari salah satu cerita Drama Korea. Ini real kisah aku, cerita
aku, drama-nya aku, soalnya aku juga belum pernah nemuin tuh Drama Korea yang
sama kayak cerita hidup aku, yang suka aku curhat-in diblog ini. Dan di
drama-nya aku ini semua pemeran utamanya tuh sama semua dari awal. Ada aku sebagai
pemeran utama wanitanya dan ada ‘dia’ yang jadi pemeran utama pria-nya. Kalo belum
tau siapa pemeran utama pria-nya, coba aja baca postingan lama lainnya, aku
pernah cantumin nama ‘dia’, malah hampir semua postingan curhat-an-nya-aku
selalu cantumin nama ‘dia’.
Kenapa
selalu ‘dia’ yang jadi pemeran utama pria-nya? Emang kamu gak punya pemeran
utama pria lain atau pemeran pengganti gitu? Karena dari
dulu aku emang selalu ngutamain dia dan sampe sekarangpun aku belum nemuin
pengganti dia. Tau alasannya kenapa? Aku juga gak tau persisnya kenapa, yang
aku tau ‘kita’ punya kisah sendiri, alur cerita sendiri. Buat aku, kisah ini
sulit dipahami bahkan untuk aku sendiri. Alur yang susah buat dijabarin, emang
sih alurnya maju terus tapi setiap aku masuk ke setiap alur itu, alur itulah
yang terus memaksa aku untuk memutar kembali alur masa lalu-nya. Mungkin karna
alasan itu kisah ini gak pernah berakhir.
Selama tahun 2013
kemaren, aku pikir kisah ini sudah berakhir karna sepanjang tahun itu si
pemeran utama pria tidak lagi hadir dan mengisi lembar kosong selanjutnya. Itu sebabnya
aku tidak lagi melanjutkan curhat-an-nya-aku. Jujur aja, ‘dia’ emang
satu-satunya pengisi curhat-an-nya-aku, ‘dia’ yang udah nyumbangin banyak
goresan disetiap lembarnya, bukan cuma goresan hitam-putih atau goresan warna
pelangi. Goresan yang dia buat melebihi jumlah goresan warna pelangi dan
efeknya pun lebih terang daripada warna-warna pelangi itu sendiri.
Aku pikir kisah ini
akan benar-benar berakhir. Tapi diawal 2014 ini sosok ‘dia’ mulai kembali
hadir. Aku rasa lembaran kosong itu akan terisi lagi oleh goresan-goresan
warna-warninya sehingga aku bisa melanjutkan isi curhat-an-nya-aku. Si pemeran
utama telah kembali.